- Sudah terjawab kapan tepatnya malam Nuzulul Quran pada tahun 2025 beserta seluruh keutamaannya dan hikmah di balik peristiwa penurunan kitab suci Al-Quran.
Bulan Ramadhan tahun 2025 kini berada di hari ke enam, dan nantinya umat Muslim akan merayakan Nuzulul Qur'an pada tanggal 17 Ramadhan yang akan datang.
Pada tahun ini, tanggal 17 Ramadhan 1446 Hijriyah tepatnya akan datang di hari Senin, yaitu 17 Maret 2025.
Pada saat Nuzulul Qur'an 1446 Hijriah, malam tersebut akan terjadi pada hari Minggu, tanggal 16 Maret 2025.
8 Puisi Turunnya Al-Quran 2024 Pendek namun Menyentuh Hati Buat Kompetisi Pelajar di Sekolah Sepanjang Bulan Puasa
Berikut ini penjelasannya: Nuzulul Quran merujuk pada saat Al-Quran diturunkan sebagai wahyu kepada Nabi Muhammad SAW dan hal tersebut terjadi di malam ke-17 dalam bulan Ramadhan.

Memeringati turunnya Al-Quran merupakan suatu bentuk penghormatan dari umat Islam dengan tujuan merenungi serta menerapkan pelajaran-pelajaran di dalamnya agar dapat diterapkan dalam keseharian.
Peristiwa Nuzulul Qur'an sangat terkait dengan Lailatul Qadar, yang merupakan malam penuh keberkahan dan kemuliaan di bulan Ramadhan, seperti disebutkan dalam laman malut.kemenag.go.id.
Kejadian ini terkait dengan pengungkapan Al-Quran sebagai wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW.
Yang pertama adalah ketika wahyu Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada saat ia sedang berada di Gua Hira, tepatnya dalam surah Al-Alaq ayat 1 sampai 5. Setelah itu, baru sekitar tiga tahun kemudian, Allah SWT mengirimkan wahyu lagi lewat surah An-Nasr.
Keutamaan Nuzulul Quran Untuk meraih ridha dari Allah SWT, dengan harapan agar semua dosa-dosanya dimaklumkan dan menerima ganjaran yang berkelipatan.
Agar meraih berkat, pengampun, dan pahala, terdapat beberapa ibadah yang dilakukan pada malam Nuzulul Qur'an untuk mengenang peristiwa suci ini.
Sejumlah ulama mengatakan bahwa amal pertama dan terpenting ialah dengan membaca Al-Quran, serta sering kali mengkhatamkannya agar dapat meraih ganjaran dan keagungan yang melimpah.
Berikutnya adalah amalan untuk melakukan Itikaf, yang mana seseorang diam di dalam masjid mengacu pada aturan tertentu dari Itikaf dengan kegiatan membaca Al-Qur'an, dzikir, berdoa, serta menjalankan shalat malam seperti shalat sunah Tahajut, shalat hajad, dan sebagainya.
Menambahkan shalat tahajud merupakan suatu kebaikan yang dilakukan pada malam turunnya Al-Qur'an, dan seterusnya dengan menggalakkan diri untuk berdoa sesuai dengan kebutuhan menjadi bagian lain dari ibadah di malam tersebut.
Peringatan Nuzulul Quran, Kepolisian Resor Paser Memberikan Bantuan ke Anak Yatim
Doa dan Amalan
Beberapa doa yang bisa diajarkan termasuk doa penutupan Al-Quran:
Ya Allah, berilah rahmat kepadaku dengan Al-Qur'an. Sertakanlah ia menjadi pemandarku, cahayaku, petunjukku, dan keselamatan untukku.
Allahumma berikanlah aku pengingat daripadnya apa yang telah kulupakan dan ajarkanlah kepadaku apa yang belum kuketahui serta anugerahkanilah bagiku untuk membacanya di malam hari dan siang hari, dan buatkannya menjadi argumen bagikulah wahai Tuhanku semua makhluk.
Artinya:
Ya Tuhan, berkatilah saya melalui Al-Qur'an. Jadikannya pemandu, cahaya, panduan, serta penyucian bagi hidup saya. Ya Allah, pengingatlah saya tentang hal-hal yang telah luput dari memori saya mengenainya.
Ajarkanlah aku mengenai hal-hal yang masih asing bagiku. Anugerahkan kepadaku kesempatan untuk mempelajarinya di malam hari maupun saat fajar. Biarlah itu menjadi pengabdianku, ya Rabbul 'Alamin."
Selanjutnya, amalan baik lainnya, khususnya berdoa agar dipermudah dalam memahami arti Al-Qur'an oleh Allah SWT.
Di samping itu, dapat juga mengajukan doa untuk mendapatkan pengampunannya.
Berikut doanya:
Allahumma innaka 'Afwan yang suka mengampuni, maka ampunkanlah aku.
Artinya: "Ya Allah, sungguh Engkaulah Yang Maha Pengampun dan Engkau menginginkan pengampunan, maka berikanlah ampun kepada saya."
30 Pesan Tentang Turunnya Al-Quran 2023 yang Berisi Arti Mendalam, Sesuai untuk Disebar Lewat WhatsApp Atau Instagram
Maka, apakah saja kebiasaan pada malam turunnya Al-Quran?
Sesuai dengan pendapat Sulhani, terdapat ketidakhadiran dalam mencapai persetujuan tentang format perayaan atau memperingati Nuzulul Quran.
Setiap lokasi mungkin memiliki sistem pemberitahuan yang berbeda-beda.
Selanjutnya, Sulhani mengatakan bahwa tidak peduli apa jenis peringatan itu, hal terpenting adalah menekankan pentingnya kembali kepada nilai-nilai pengajaran dalam Al-Quran.
Demikianlah, Al-Quran diwahyukan sebagai panduan atau tuntunan dalam kehidupan untuk seluruh insan, serta menjadi pemisah antara hak dan batil, antara yang benar dan salah.
Amalan Nuzulul Qur'an
Untuk mengenang hari di mana Al Quran diturunkan.
Meskipun bukan kewajiban, mengenangkan sesuatu yang berarti bisa menjadi pengingat dan itu sah-sah saja untuk dilaksanakan.
Berikut adalah ibadah yang dilakukan pada turunnya Al-Quran:

1. Membaca Al Qur'an
Mempelajari Al-Qur'an dengan menerapkan aturan bacaan yang tepat dan akurat.
Meningkatkan diri dalam pengucapan lafal, durasinya, serta hal-hal lainnya.
2. Mengerti maksud serta pengertian dari ayat-ayat Al-Qur'an
Kami harus memahami arti serta interpretasi dalam Al-Qur'an.
Jadi, agar dapat mengerti dengan baik, harus belajar dari buku-buku tafsiran Al-Qur'an, serta hal-hal lainnya.
3. Pengajian, kajian
Dengan melakukan penelitian atau pembelajaran, kita bisa teringatkannya proses mempelajari Al-Qur'an serta menimba ilmu agama.
4. Mendirikan shalat malam
Di malam Nuzulul Quran, praktik yang disarankan untuk umat Muslim adalah melaksanakan shalat tahajud.
Di samping itu, terdapat berbagai keistimewaan dalam melaksanakan salat tahajud di Bulan Ramadhan.
5. Itikaf
Menjalankan itikaf pun diupayakan sebagai sunnah pada malam turunnya Al-Quran.
Secara fundamental, Itikaf mengajak seseorang untuk semakin dekat dengan Allah SWT dan memicu introspeksi diri.
Itikaf juga bermakna mengingatkan Allah SWT.
Di saat ini jugalah Allah SWT membuka lebar-lebarnya pintu jawaban do'a untuk para mukmin yang terus-menerus memohon.
Kebijaksanaan malam turunnya Al-Quran diambil dari Dompetdhuafa.org
1. Meninjau Lagi Penyampaian Al-Qur'an
Malam Nuzulul Qur'an memperingati saat penurunan Al-Quran. Di masa itu, pada suatu malam Rasulullah sedang bermeditasi di gua Hira sambil menatap langit bermegah-megahkan dengan bintang-bintang ketika secara mendadak Malaikat Jabrail hadir membawa wahyu pertama. Usai menerima wahyu tersebut, Nabi segera kembali kerumahnya dalam kondisi panas badan serta ditutupi selimut oleh istrinya, Khadijah.
Kejadian penurunan Al-Quran pastinya merupakan momen penting yang membawa perubahan besar bagi kaum Muslim. Bila tanpa kejadian tersebut, kemungkinan kita sekarang tak akan bisa menikmati anugerah beragama Islam.
Mengenang malam turunnya Al-Quran, mari kita kembali bersyukur atas kehidupan serta prinsip-prinsip Islam yang selalu kami pegangi. Terlebih lagi bila kitab suci ini dibaca secara rutin setiap harinya. Ada berbagai pahala yang dapat dirasakan oleh kaum Muslim dari kebiasaan membaca Al-Quran dengan teratur tiap hari tersebut.
"Demikianlah Kami wahyunkan KeutuhanMu (Al-Qur'an), dan Seseorang Tidak Mengetahui Iman Kecuali Allah. Tetapi Engkau membuat Al-Qur'an sebagai terang, yang Kami arahkan melalui-Nya siapa saja yang Kami kehendaki dari hamba-hamba-Ku; Dan Sesungguhnya Kamu Benar-Benar Memberi Petunjuk Menuju Jalan Yang Lurus." (QS Asy-Syura: Ayat 52).
2. Perintah Awal dalam Al-Qur'an Muncul pada Malam Turunnya Al-Qur'an
Pertama kalinya Al-Qur'an diturunkan, lalu diterima oleh Nabi Muhammad ketika berada di Gua Hira. Malaikat Jibril mengungkapkan wahyu yang pertama, yaitu surah Al-Alaq ayat 1 sampai 5.
Surat itu menyatakan, "Bacalah dalam nama Tuhanmu yang menciptakan; Ia telah membuat manusia dari gumpalan darah. Bacalah, dan Tuhan-mu-lah Yang Maha Pengasih, Yang mengajarkan melalui media tulisan. Dialah yang mendidik manusia tentang hal-hal yang sebelumnya tak mereka ketahui."
Tuhan perintahkan Nabi Muhammad agar berbaca. Akan tetapi pada masa tersebut, Nabi Muhammad tak tahu alfabet dan sama sekali gak bisa bacain apapun. Meski begitu, Malaikat Jibril masih katain, "Bacalah! Bacalah!" Ini tunjukkin kalau nyimak buku itu betul-betul krusial. Bukan cuma soal merangsek teks doank, tapi juga mesti ngamat situasi di luar sana, ngeperhatiin dunia sekeliling kita, liatin apa yang udah jadi, serta belajar tentang jagad raya yang ada di depan mata.
Dalam bagian-bagian berikutnya disebutkan bahwa Allah telah mendidik manusia menggunakan medium kalam (pengetahuan). Ia menegaskan untuk mengajar pada manusia tentang hal-hal yang belum mereka ketahui. Secara umum, bisa disimpulkan bahwa instruksi pertama Tuhan terhadap manusia adalah pembelajaran. Membekali diri dengan wawasan baru lewat aktivitas membaca serta mengantri fenomena sekitar kita.
7 Karya Puisi Tentang Turunnya Al-Quran Saat Ramadan 2023 yang Menggetarkan Jiwa, Ungkap Keistimewaannya
3. Mempererat Hubungan dengan Al-Quran
Awannya malam turunnya Al-Quran bisa membawa kita kembali ke jalan yang benar, yakni dengan mempererat hubungan kita terhadap Al-Quran. Melalui proses pembacaan serta penganalisisannya secara mendalam, kita akan semakin mengenali pesan-pesan Tuhan dan menerapkannya dalam hidup sehari-hari.
"Dan Kami jadikan dari dalam Al-Qur'an sesuatu yang memberi kesembuhan dan rahmat untuk mereka yang percaya. Sedangkan Alquran tidaklah menambah pada orang-orang yang zalim kecuali kerugiannya." (QS Al-Isra: Ayat 82)
Di samping meraih manfaat di kehidupan dunia, menelaah Al-Quran pun bakal memberi ganjaran dari Allah SWT. Ini diperkuat oleh hadis riwayat Tirmidzi yang disempurnakan Syaikh Al-Albani, "yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, Rasulullah SAW bersabda: Siapapun yang membaca sebuah huruf dari kitab suci-Nya (Al Quran), dia akan menerima satu kebaikan. Kebaikan tersebut kemudian dikali sepuluh. Saya bukan bermaksud Alif Lam Mim adalah tiga huruf sekaligus, melainkan alif sebagai satu huruf, lam sebagai satu huruf, dan mim sebagai satu huruf."
4. Al-Qur'an Diturunkan pada Malam yang Mulia
Di dalam surat Al-Qadr disebutkan bahwa Al-Quran diberikan kepada manusia melalui malam Lailatul Qadr, yaitu suatu malam yang penuh keagungan selama bulan Ramadhan. "Sungguh, kami sudah menyampaikannya pada malam berkat tersebut. Apakah Anda tahu apa sebenarnya malam berkah ini? Malam berharga ini memiliki nilai melebihi ribuan bulan lainnya. Di waktu itu para malaikat serta Malaikat Jibril turun atas ijin Tuhan-Nya guna memimpin semua perkara. Selama malam istimewa ini dipenuhi kedamaian hingga fajar mulai bersinar."
Malama Lailatul Qadr merupakan suatu waktu yang dipenuhi dengan keberkahan. Ini jelas disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Abu Hurairah radhiallahu 'anh, "Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wassalam bersabda: Siapa saja yang mengerjakan salat pada malam Lailatul Qadr dengan keyakinan serta harapan untuk mendapatkan ganjaran dari Allah SWT, maka segala kesalahannya yang terdahulu akan dimaafkan". (HR. Bukhari)
Terdapat pandangan yang menyebutkan bahwa malam Lailatul Qadr mungkin datang di 7 hari terakhir dari bulan Ramadhan. Sementara itu, ada juga anggapan lain yang menunjukkan bahwa Lailatul Qadr bisa jadi pada salah satu malam dengan tanggal ganjil dalam 10 hari terakhir bulan puasa tersebut.
Meskipun terdapat berbagai pandangan yang beragam, pada dasarnya Bulan Ramadhan merupakan waktu yang dipenuhi dengan rahmat dan pengampunan. Ini adalah bulan ketika Al-Qur'an, sumber petunjuk kehidupan kita, disampaikan. Selain itu, kita dapat melaksanakan amal-amal dari malam Lailatul Qadar seperti yang diperintahkan Nabi Muhammad SAW untuk memperkuat ibadah kita.
5. Menerapkan Panduan yang Ada di dalam Al-Quran
Pada masa Nabi Muhammad, sistem pendidikan masih belum berkembang secara optimal. Justru terdapat banyak praktik penindasan dan ketidakadilan seperti penguburan bayi perempuan yang masih hidup, korupsi dalam urusan ekonomi, serta gaya hidup mewah tanpa batas.
Revelasi pertama diturunkan pada malam Nuzulul Qur'an, menjadi cahaya yang menerangi jalan bagi umat manusia guna menciptakan kehidupan yang lebih baik. Sebagai obat penyembuh atas derita yang dialami dalam hidup ini. Dan berfungsi sebagai panduan menuju kebenaran tentang aturan-aturan sosial yang ideal harus diterapkan.
Di dalam Al-Quran, terdapat berbagai aturan yang berkaitan dengan aspek keuangan. Misalnya, larangannya memutarbalikan timbangan sehingga merugikan orang lain, serta penggunaan dana zakat sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara lebih adil. Kebijaksanaan di balik malam turunnya Al-Quran menantang kita untuk aktif dalam pembelajaran dan penerapan perintah-perintah-Nya.
(*)